Sekarang
lagi musimnya Ujian Nasional (UN) ,saya sebagai pelajar kelas 9 sebentar lagi
akan menghadapi UN.Setiap hari saya belajar untuk menghadapi UN.
Saya
sebenarnya bingung mengapa belajar selama 3 tahun (SMP/SMA) atau 6 tahun (SD)
hanya ditentukan selama 3,4,sampai 5 hari saja.
Apakah
UN benar-benar sangat dibutuhkan ?
Berikut
5 Negara di Dunia yang tidak mengadakan UN ,tetapi negaranya maju :
1.Finlandia
Finlandia sebagai negara dengan system
pendidikan termaju di dunia tidak mengenal yang namanya Ujian Nasional.
Evaluasi mutu pendidikan sepenuhnya dipercayakan kepada para guru sehingga
negara berkewajiban melatih dan mendidik guru guru agar bisa melaksanakan
evaluasi yang berkualitas.
Setiap akhir semester siswa menerima laporan
pendidikan berdasarkan evaluasi yang sifatnya personal dengan tidak
membandingkan atau melabel para siswa dengan peringkat juara seperti yang telah
menjadi tradisi pendidikan kita. Mereka sangat meyakini bahwa setiap individu
adalah unik dan memiliki kemampuan yang berbeda beda. Di Finlandia
profesi guru adalah profesi yang paling terhormat. Dokter justru berada dibawah
peringkat guru.
2.Amerika
Serikat
Amerika yang terdiri dari banyak negara
bagian ternyata tidak pernah menyelenggarakan UN atau ujian negara secara
nasional. Walaupun ada ujian yang diselenggarakan oleh masing-masing
state (negara bagian), namun tidak semua sekolah diwajibkan mengikuti ujian
negara bagian. Tiap negara bagian juga mempunyai materi ujian-masing masing.
Sekolah-sekolah tetap boleh menyelenggarakan ujian sendiri dan menentukan
kelulusannya sendiri..
Semua lulusan, baik lulusan yang
disenggarakan oleh sekolahnya sendiri atau lulus ujian yang diselenggarakan
negara bagian, tetap boleh mengikuti ujian mauk ke college ataupun universitas
asal memenuhi persyaratan dan lulus tes masuk. Logika pendidikan yang
digunakan yaitu: Kualitas pendidikan ditentukan oleh individu masing-masing
kelulusan. Walaupun Si A lulusan dari SMA pinggiran yang tidak terkenal, kalau
dia lulus tes masuk ke Universitas Harvard, maka diapun akan diterima di
universitas tersebut.Jadi masalah kualitas ditentukan oleh individu (individual
quality).
3.Jerman
Jerman tidak mengenal ujian nasional.
Kebijaksanaan yang diutamakan adalah membantu setiap peserta didik dapat
berkembang secara optimal, yaitu dengan:
(1)
menyediakan guru yang profesional, yang seluruh waktunya dicurahkan untuk
menjadi pendidik;
(2) menyediakan fasilitas sekolah yang memungkinkan peserta didik dapat belajar dengan penuh kegembiraan dengan fasilitas olahraga dan ruang bermain yang memadai dan ruang kerja guru;
(3) menyediakan media pembelajaran yang kaya, yang memungkinkan peserta didik dapat secara terus-menerus belajar melalui membaca buku wajib, buku rujukan, dan buku bacaan, (termasuk novel), serta kelengkapan laboratorium dan perpustakaan yang memungkinkan peserta didik belajar sampai tingkatan menikmati belajar;
(4) evaluasi yang terus-menerus, komprehensif dan obyektif.
(2) menyediakan fasilitas sekolah yang memungkinkan peserta didik dapat belajar dengan penuh kegembiraan dengan fasilitas olahraga dan ruang bermain yang memadai dan ruang kerja guru;
(3) menyediakan media pembelajaran yang kaya, yang memungkinkan peserta didik dapat secara terus-menerus belajar melalui membaca buku wajib, buku rujukan, dan buku bacaan, (termasuk novel), serta kelengkapan laboratorium dan perpustakaan yang memungkinkan peserta didik belajar sampai tingkatan menikmati belajar;
(4) evaluasi yang terus-menerus, komprehensif dan obyektif.
Melalui model pembelajaran yang seperti
inilah, yaitu peserta didik setiap saat dinilai tingkah lakunya, kesungguhan
belajarnya, hasil belajarnya, kemampuan intelektual, partisipasinya dalam
belajar yang menjadikan sekolah di Jerman mampu menghasilkan rakyat yang
beretos kerja tinggi, peduli mutu, dan gemar belajar. Mereka setiap hari
belajar selalu mendapat tugas dari semua mata pelajaran yang proses maupun
hasilnya dinilai dan nilai-nilai ini memengaruhi nilai akhir semester dan
seterusnya.
4.Kanada
Di Kanada tidak ada Ujian Nasional karena
dianggap tak bermanfaat untuk kemajuan pendidikan di negara itu. Untuk kontrol
kualitas di Kanada terdapat penjaminan mutu pendidikan yang kontrolnya sangat
kuat. Lembaga penjamin mutu ini benar-benar bekerja secara ketat dari
pendidikan dasar hingga menengah. Sehinga murid yang akan masuk ke perguruan
tinggi cukup dengan rapor terakhir.
Di Kanada, perguruan tinggi tidak sulit lagi
untuk menerima murid darimana pun sekolahnya. Karena standar sekolah di sana
sudah sesuai dengan standar perguruan tinggi yang akan dimasuki setiap lulusan
sekolah.
Kebalikan dengan di Indonesia, perguruan
tinggi banyak yang tidak percaya dengan lulusan sekolah menengah. Saling tidak
percaya standar ini yang menyebabkan pemborosan keuangan negara karena harus
menyelenggarakan UN dan ujian mandiri.
5.Australia
Di Negara Australia ini, ujian nasional
tidak dilaksanakan bahkan tidak dikenal sama sekali, melainkan ujian state.
Ujian ini tidak menentukan lulus tidaknya para peserta didik, namun untuk
menentukan kemana siswa tersebut akan melanjutkan pendidikan. Berapapun nilai
yang didapatkan oleh siswa dari ujian tersebut tetap dinyatakan lulus. Nilai
nol pun tetap dinyatakan lulus, namun kelulusan tersebut tidak ada gunanya.
Berarti siswa tersebut akan sangat sulit untuk melanjutkan pendidikannya.
No comments:
Post a Comment